20 Juni 1998 di Kelurahan Bulu, Soronanggan, Kabupaten Sukoharjo menjadi tempat yang selalu teringat. Selain sekarang menjadi tempat atau tujuan setiap kali pulang mudik lebaran, tempat ini menjadi saksi bersatunya dua insan yaitu Budi Tri Heriyanto & Suyanti dalamn suatu ikatan pernikahan.
Dengan pesta yang digelar sederhana dengan hanya mengundang keluarga, kerabat dekan, teman - teman dekat, serta warga sekitar acara resepsi penikahan bertema adat jawa tersebut dimulai sekitar jam 19.00 - 23.00 wib.
Banyak yang harus dilakukan & dilalui alam tradisi adat Jawa tersebut dalam pelaksanaan budaya sakral pernikahan.
Banyak yang harus dilakukan & dilalui alam tradisi adat Jawa tersebut dalam pelaksanaan budaya sakral pernikahan.
Dimulai dengan awal seperti pertemuan yang diteruskan sampai penyambutan pihak pengantin wanita sampai diterima oleh keluarga mempelai wanita, acara - demi acara harus dan kudu dilalui secara khidmat yang dipandu oleh seorang protokol pernikahan ... (dukun nikah kalee).
Oleh pihak keluarga atau tepatya oleh keluarga wanita, kedua mempelai dibawa menuju singgasana yang sudah secara khusus dipersiapka dalam ritual pernikahan tersebut, dan dilanjutkan sesungkeman ke pihak masing - masing orang tua kedua mempelai. Karena ini akan menjadi batasan secara usia bahwa anaknya yang dlu masih kecil & selalu dalam lindungannya sudah melaui masa dimana harus hidup secara mandiri.
Ritual selanjutnya adalah serahan suami terhadap istri, ini menggambarkan bahwa dalam kehidupan berumah tangga suami berkewajiban mencukupi kebutuhan istri baik material maupun spiritual.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT memang sudah berpasang pasangan, hanya saja kita sebagai mahluk ciptaanya harus turut berusaha mencari pasangat kita tersebut. Alhamdullilah setiap session acara dilalui dengan khitmad & lancar sampai akhirnya rombongan keluarga mepelai pria meningalkan resepsi acara pernikahan menuju tempat kediamannya di kota Semarang.
Author by : Budi Heriyanto
Oleh pihak keluarga atau tepatya oleh keluarga wanita, kedua mempelai dibawa menuju singgasana yang sudah secara khusus dipersiapka dalam ritual pernikahan tersebut, dan dilanjutkan sesungkeman ke pihak masing - masing orang tua kedua mempelai. Karena ini akan menjadi batasan secara usia bahwa anaknya yang dlu masih kecil & selalu dalam lindungannya sudah melaui masa dimana harus hidup secara mandiri.
Ritual selanjutnya adalah serahan suami terhadap istri, ini menggambarkan bahwa dalam kehidupan berumah tangga suami berkewajiban mencukupi kebutuhan istri baik material maupun spiritual.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT memang sudah berpasang pasangan, hanya saja kita sebagai mahluk ciptaanya harus turut berusaha mencari pasangat kita tersebut. Alhamdullilah setiap session acara dilalui dengan khitmad & lancar sampai akhirnya rombongan keluarga mepelai pria meningalkan resepsi acara pernikahan menuju tempat kediamannya di kota Semarang.
Author by : Budi Heriyanto
